Pendidikan Anak
Sebagai orang tua kita ingin memberikan pendidikan yang terbaik pada anak-anak kita. Dan hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, memilihkan sekolah yang baik buat anak-anak kita.
Saat memasukan anak-anak kita ke playgroup berbeda dengan TK, karena yang diutamakan adalah beradaptasi/sosialisasi dengan teman sebayanya disamping ada tujuan lain diantaranya :
*
bermain & bersenang-senang, sharing, merasakan "menang dan kalah", melatih kreatifitas anak, melatih motorik kasarnya, mempersiapkan anak agar pada saat masuk TK sudah tidak lagi susah dalam bergaul / beradaptasi dengan guru serta teman-temannya..
Untuk pertimbangan pemilihan TK diantaranya adalah :
* Agama, mencari sekolah yang sesuai dengan agama karena pelajaran agama harus sudah dikenalkan kepada anak dari sejak dia dalam kandungan Ortua & juga sejak dia sudah mengetahui/ mengenal agamanya. Atau mencari sekolah yang tidak berdasarkan agama tertentu sehingga diharapkan anak menyadari dan mengetahui adanya perbedaan agama, perbedaan ras dan anak dapat bersikap sopan terhadap yang lain dan anak sadar akan identitas dirinya tetapi juga luwes bergaul dengan mereka yang berbeda dari dirinya.
* Lokasi, dekat dengan rumah karena anak masih kecil, mudah untuk diantar dan dijemput. Jika terpaksa memilih sekolah yang letaknya jauh dari rumah, pengunaan bis sekolah dapat dipertimbangkan. Bis sekolah dapat melatih anak untuk mandiri dan bersosialisai dengan teman–teman yang berada dalam bis tersebut apalagi jika kedua orang tua bekerja dan tidak ada yang dapat mengantar dan menjemput, tetapi jika mengunakan bis sekolah anak akan berada terlalu lama dalam bis sekolah.
* Kurikulum, mutu pendidikan, kemampuan guru, dan sekolah tidak mematikan kreatifitas anak, dimana anak tidak dituntut untuk mengikuti kehendak gurunya.
* Biaya, dengan biaya yang tidak terlalu mahal dan kualitas yang tidak mengecewakan.
Saat anak memasuki sekolah yang lebih tinggi SD, SMP, SMA pertimbangan mutu sekolah, disiplin sangat diutamakan, kemudian kita berpikir untuk memasukan anak-anak kita pada sekolah swasta sesuai dengan agama atau pertimbangan lainya. Sekolah swasta memiliki fasilitas lebih dari sekolah negeri, dan guru yang selalu membimbing, mengarahkan dapat mudah ditemui, dengan bayaran yang tinggi sekolah swasta hanya dapat dinikmati golongan tertentu yang akhirnya tidak ada perbedaan yang mencolok. Berbeda dengan sekolah negeri yang miskin akan fasilitas, guru yang terkadang tidak ditempat, sehingga murid "dipaksa" untuk mampu mandiri dan belajar sendiri, dan banyak keanekaragaman murid. Kebanyakan dan disadari atau tidak, memilih sekolah terkadang merupakan obsesi dari orang tua & rasa cinta Almamater.
Pendidikan anak bukan hanya disekolah saja, tetapi dirumah dan di masyarakat sekitar kita. Sebagai orangtua hanya berusaha membangun fondasi yang kuat untuk mereka termasuk mental-spiritual dan kita harus dapat menjadi teladan yang baik untuk anak kita.
Sebagai orangtua sebaiknya tidak hanya memikirkan IQ anak saja tetapi kita berusaha membentuk keseimbangan antara IQ dan EQ (kecerdasan emosional seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan), karena dengan EQ tinggi anak diharapkan dapat survive dalam segala masalah hidup walaupun anak itu hanya memiliki IQ yg rendah, dia mampu menghadapai kegagalan dan belajar mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut. Pada seseorang yang memiliki EQ rendah sedangkan berIQ tinggi, atau di atas rata - rata akan mempunyai kecendrungan untuk sulit menguasai emosi.
Apapun usaha dan harapan orangtua pada anak hrus diingat bahwa itu adalah kehidupan anak bukan milik kita, maksud kita ingin anak kreatif dan mandir tetapi sudah ngatur semua masa depannya.
sumber : http://www.dunia-ibu.org/
Tampilkan postingan dengan label Konsultasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Konsultasi. Tampilkan semua postingan
Label: Konsultasi
Assalamu'alaykum Warohmatullahi Wabarakatuh
Saya mau menanyakan tentang anak perempuan saya yang nomor satu dari dua bersaudara. Tahun ajaran baru nanti anak saya berumur 4 tahun 2 bulan. Inginnya anak saya mau dimasukkan ke Sekolah Dasar. Sebagai catatan, anak saya sudah terampil/lancar dalam membaca latin dan hitung-hitungan dasar, juga sudah lancar baca Al-Qur'an dengan hafalan 1 juz (juz 30). Motorik cukup bagus dalam hal mewarnai, memperhatikan gambar dengan maksudnya dan lain-lain. Semangat belajar anak tinggi, tiada hari tanpa pegang buku, baik sekedar membaca, mewarnai, mengerjakan soal perhitungan dan lain-lain. Kemandirian cukup untuk anak seusianya.
Setelah saya cari-cari informasi SD-IT yang bisa menerima, ada SD-IT yang mau menerima murid seusia anak saya.
Yang menjadi pertanyaan saya, secara psikologis anak saya sudah siap belum untuk berada di komunitas baru dengan teman-teman yang berumur dua atau tiga tahun di atasnya?
Pertimbangan saya memilih memasukkan ke SD bukan ke Play Group atau Taman Kanak-kanak adalah saya khawatir anak saya cepat bosan atau jenuh. Karena tipe anak saya, dia sering "ngeyel" dan tidak terima kalau merasa sudah bisa kemudian diajari.
Demikian pertanyaan saya, atas tanggapan dan jawabannya saya sampaikan ucapan terima kasih.
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Hendry
Assalamu’alaykum Wr. Wb.
Pak hendry yang dimuliakan ALLOH, berdasarkan pengalaman saya berkecimpung di dunia pendidikan selama 13 tahun, anak-anak yang dimasukkan sekolah terlalu dini, ketika masih usia pembelajaran dibawah 8 tahun tidak masalah, karena sampai kelas 2 SD pelajaran masih ringan dan cenderung mengulang-ulang pelajaran di TK dan SD kelas 1. Intinya masih sebatas calistung (membaca, menulis dan berhitung), maka saya jamin anak bapak akan bisa mengikuti dan cukup enjoy. Dan pada seumuran anak kelas 1 dan 2, kawan-kawan anak bapak, belum berfikir macam-macam, jadi anak bapak tidak akan menjadi masalah bila bergaul dengan mereka. Perbedaan akan semakin besar bila anak bapak sudah semakin dewasa, karena itu anak bapak saya khawatir jiwanya tidak sama berkembang dengan anak sekelasnya bahkan ketika anak-anak lain sudah mengalami aqil balik, maka anak bapak 'terpaksa’ akan menjumpai kawan-kawan sekelasnya yang dia merasa ‘aneh.’ Saran saya pak, demi perkembangan jiwa anak bapak ketika saatnya nanti, biarkanlah dia berkembang sesuai dengan umurnya, mengenai kecerdasan yang dimiliki, ada baiknya bapak masukkan ke sekolah yang memiliki akselerasi program-program percepatan dan anak bapak selain mengkuti program percepatan juga memiliki teman-teman yang sama.
Saya punya beberapa pengalaman, mengenai anak yang usianya tidak sesuai dengan kelasnya, biasanya mereka menjadi korban bullying atau menjadi pelaku bullying (menjadi pelaku, untuk menutupi kekurangan yang dia rasakan, intinya daripada dijadikan korban ejekan lebih baik membuat dirinya ditakuti).
wallohu’alam bishowab, semoga bapak dan ibu mendapatkan pencerahan yang lebih baik bagi perkembagan anak anak bapak.
Salam sayang untuk ananda.
Wassalamu'alaykum Wr. Wb.
Label: Konsultasi
Langganan:
Postingan (Atom)